Unlike

Senja datang menghampiri sosok yang tangguh ini. Dengan celana pendek, baju kaos dan sendal jepit, dia memulai pekerjaan yang mungkin tidak pantas di sebut pekerjaan ataupun karir. Tidak perlu lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan ini, karena cukup dengan mental yang kuat dan kebutuhan untuk bertahan hidup.

Langkah kakinya menuju sebuah kendaraan yang selama ini menjadi teman mengarungi setiap detik samudera kehidupan yang kadang begitu ramah dan kadang begitu tidak di harapkan. Tidak perlu antri berjam jam untuk antri bbm untuk memulai aktifitas setiap harinya, hanya cukup sebotol air dan ubi rebus mengganjal perut untuk mengendarai kendaraannya.

Bukan ruangan ber AC, dengan parfum ruangan dan segelas kopi diatas meja, apalagi seorang sekretaris untuk membantu pekerjaannya. Hanya lalat dan bau bermacam macam tumpukan sampah yang dihadapinya. Bak kuning itu ibarat setumpuk rupiah yang mengkilau di tengah malam. Mungkin itu sampah bagi sebagian orang, tapi baginya itu adalah sumber kehidupannya.

Harapannya satu saja, bisa mendapatkan barang barang yang masih bisa dijual ataupun didaur ulang. Baginya, semakin penuh bak kuning itu, makin besar peluangnya untuk mendapatkan barang yang dapat dijual.

Pekerjaan ini mungkin bukan berjenjang karir, apalagi mendapatkan bonus akhir tahun. Hanya sedikit senyum ketika hari raya lebaran ini akan banyak sampah yang terbuang untuk THR nya.

Didedikasikan kepada seluruh orang yang menghargai setiap detik hidupnya tanpa Korupsi...


Keep spirit and never give up for the kindness....
Pursuit our happiness, because we have right to own it...